Menilik Kondisi Pasar Besi ASEAN
Harga besi pada pasar-pasar tertentu seperti Indonesia sejatinya terus menerus dipengaruhi oleh kondisi pasar besi internasional maupun regional seperti pasar besi ASEAN. Salah satu penyebabnya karena besi sebagai komoditas, perdagangnya harus melampaui batas-batas negara untuk menyeimbangkan jumlah pasokan dan permintaan pasar. Dalam pasar besi di wilayah ASEAN, Vietnam merupakan salah satu negara yang memiliki produksi besi baja yang sangat progresif.
Vietnam sebagai Raja Pasar Besi di ASEAN
Pada kuartal akhir di tahun 2018, produksi baja mentah Vietnam mencapai 3,9 juta ton. Sehingga secara keseluruhan produksi baja mentah Vietnam di tahun 2018 mencapai 14,1 juta ton, membuat kenaikan produksi sebesar 23,2% YoY dari tahun sebelumnya. Hal ini membuat Vietnam melesat jauh menjadi negara produsen baja ke-17 terbesar di dunia dan nomor satu di Asia Tenggara. Sedangkan Indonesia, sebagai produsen kedua terbesar di Asia Tenggara, menempati urutan ke-27 terbesar di dunia dengan total produksi sebanyak 5.5 juta ton di tahun 2018. Bisa disimpulkan bahwa pasokan besi baja di Asia Tenggara terpantau cukup baik, meski nyatanya wilayah kita masih harus memasok besi dari produsen-produsen di negara lain, terutama Cina.
Baca juga: Prediksi Harga Besi 2024: Industri Konstruksi Wajib Tau!
Permintaan Pasar yang Cukup Baik
Dari segi permintaan, sektor otomotif dan sektor konstruksi Vietnam pada level domestik juga mengalami peningkatan aktivitas. Produksi mobil domestik terhitung meningkat hingga 10,6% YoY pada tahun lalu. Sedangkan sektor konstruksi juga mengalami kenaikan sebesar 8,6% YoY berdasarkan data yang dirilis oleh Oxford Economics. Berita baik, bukan?
Berbicara soal implikasi harga, banyaknya penawaran eksportir-eksportir besar seperti Cina, Rusia, dan India ke Vietnam berimbas pada lonjakan harga impor Vietnam. Harga hot-rolled coil (HRC) sebagai contoh, merangkak dari $498USD/ton CFR di awal Februari lalu menjadi $539USD CFR pada tanggal 22 Februari kemarin. Harga-harga impor Asia Tenggara pun juga turut mengalami kenaikan dari bulan lalu, simak tabel dibawah ini. Namun, arah ekspor Cina yang belum bisa dipastikan memberikan harapan bahwa keadaan ini bisa segera dibalikkan.
Ingin mengetahui lebih banyak soal analisa pasar besi baja di Indonesia? Kunjungi blog SMS Perkasa untuk berita mengenai industri besi baja setiap minggunya. Sedang ada kebutuhan besi? Hubungi sales kami untuk info produk dan info harga yang Anda butuhkan di (031) 534 5215 atau 0811 329 0811.