Kondisi Industri Besi: Sekarang dan Mendatang
Perkasa Partner pasti sudah sering mendengar kabar tentang harga besi yang melonjak semenjak awal tahun 2021, bukan? Namun, mungkin Anda bingung mengapa kenaikannya bisa sedemikan rupa dan bagaimana kira-kira kondisi di waktu yang akan datang. Yuk, baca artikel di bawah ini agar Anda lebih bisa memahami mengenai kondisi industri besi sekarang dan di masa mendatang
Kondisi Sekarang
Seperti yang sudah pernah kami prediksikan, harga besi di Indonesia sudah mengalami kenaikkan semenjak bulan Januari 2021 hingga hari ini. Menurut tim kami, produk yang mengalami kenaikan harga yang paling drastis sejauh ini adalah produk plat besi. Hal ini berlaku untuk produk plat jenis plat bordes, hitam, putih, galvalum, galvanil, galvanis, kapal, perforated, serta expanded metal.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Besi Plat Serta Fungsinya
Penyebab
Tapi, kenapa sih harga besi bisa meningkat secara drastis begitu? Selain faktor-faktor yang sudah pernah kami bahas sebelumnya, ada juga beberapa faktor penyebab penting lainnya yang perlu Perkasa Partner pahami.
Harga Bahan Baku Meningkat
Bila bahan baku pabrik besi mengalami kenaikan harga, maka biaya produksi besi akan menjadi lebih mahal dan otomatis harga jual produk besi juga akan meningkat. Direktur utama PT Krakatau Steel atau KRAS, yakni Silmy Karim, serta Chief Strategy Officer Steel Pipe Industry of Indonesia atau ISSP, yakni Johannes Edward juga menyatakan bahwa harga bahan baku produk besi lokal maupun impor sedang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi di tahun 2021 ini.
Trade War Cina dan Australia
Trade War tidak hanya terjadi antara Negara Cina dengan Amerika Serikat, namun juga dengan Negara Cina dengan Australia. Menurut South China Morning Post, hubungan antara kedua negara tersebut telah memburuk semenjak Australia mendukung seruan untuk penyelidikan internasional atas penanganan virus Corona di Cina.
Lantas, mengapa perang dagang antara kedua negara tersebut dapat mempengaruhi kondisi industri besi? Hal ini dikarenakan hampir setengah dari ekspor Australia ke Cina adalah bijih besi. Jadi, walaupun Cina masih belum memberlakukan pembatasan apapun pada ekspor besi Australia, keberadaan perang dagang ini sudah cukup membuat orang-orang yang bergerak di industri besi menjadi was-was. Hal ini bisa terjadi karena produk besi yang beredar di Indonesia saat ini banyak yang merupakan produk impor dari Cina. Produk besi yang dibuat oleh Cina sendiri merupakan hasil olahan dari bijih besi yang Cina dapatkan dari negara Australia. Jadi bila sampai Cina membatasi ekspor bijih besi, maka Cina tidak akan bisa lagi memproduksi besi sebanyak itu. Hal tersebut membuat produk besi jadi semakin langka dan barang apapun yang langka pasti harganya akan meningkat.
Rencana Pembangunan Proyek yang Semakin Banyak
Seperti yang sudah kita ketahui, Jokowi dan pihak pemerintahan sudah menyatakan dari akhir 2020 bahwa pemerintah akan melanjutkan pelaksanaan proyek pembangunan di tahun 2021, yang dulunya sempat di pause karena COVID-19. Hal ini dibuktikan oleh data 31 Maret 2021 yang mencatat bahwa paket pekerjaan infrastruktur yang terkontrak sebanyak 5.344 paket senilai Rp81,4 triliun dari total paket kontraktual TA 2021 sebanyak 7.383 paket senilai Rp105,28 triliun. Hal ini tentu mempengaruhi kondisi industri besi. Seperti yang bisa ditebak, meningkatnya rencana pembangunan proyek ini juga akan membutuhkan banyak produk besi. Seperti yang kita ketahui, ketika permintaan atau demand suatu produk meningkat, tetapi jumlah stoknya tidak meningkat, maka harga produk tersebut akan mengalami peningkatan.
Kondisi Mendatang
Tim kami memprediksikan bahwa harga produk besi akan terus meningkat di hari-hari yang akan datang. Hal ini tidak hanya berlaku pada besi plat, tetapi juga beton, wiremesh, hollow, dan produk-produk besi lainnya.
Penyebab
Mengapa tim kami berpikir demikian? Berikut merupakan beberapa penyebabnya:
Perkembangan Vaksin COVID-19
Seperti yang Perkasa Partner ketahui, program vaksinisasi COVID-19 di Indonesia sudah semakin berkembang. Berdasarkan data tanggal 2 Mei 2021, sebanyak 12.457.164 juta warga sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Untuk dosis kedua, jumlah orang yang sudah menerimanya adalah sebanyak 7.678.485 juta. Walaupun angka ini masih tergolong rendah, namun tidak bisa dipungkiri bahwa negara Indonesia sedang menuju ke arah yang tepat. Semakin banyak warga yang berhasil divaksin, maka semakin dekat pula kita ke waktu yang ditunggu-tunggu, yakni back to normal. Bila Indonesia bisa kembali ke keadaan semi-normal dengan segera, maka pembangunan proyek-proyek akan semakin gencar, dan perekonomian juga akan segera membaik. Hal-hal ini juga akan membawa perubahan bagi kondisi industri besi. Mengapa bisa demikian? Karena meningkatnya jumlah proyek dapat membuat demand terhadap produk besi semakin meningkat, dan pada akhirnya membuat harga besi semakin melonjak.
Harga Bahan Baku Akan Semakin Meningkat
Tim dan partner-partner kami semua juga setuju bahwa harga bahan baku tidak akan turun dalam waktu dekat, dan seperti yang kami jelaskan di poin sebelumnya, harga bahan baku yang semakin meningkat akan membuat harga produk besi semakin meningkat pula.
Apa yang Harus Dilakukan?
Namun, Perkasa Partner jangan panik terlebih dahulu, karena rasa panik tidak bisa membuat Anda menjadi seorang smart-buyer. Sebagai gantinya, kami merekomendasikan Perkasa Partner untuk mengikuti langkah SMSP dalam menghadapi situasi ini. Singkatan dari SMSP adalah sebagai berikut:
S (Study):
Menurut buku The Art of War yang ditulis oleh Sun Tzu, anda tidak akan bisa menang dalam sebuah perperangan bila anda tidak mengenal diri anda sendiri dengan baik, termasuk kekurangan dan kelebihan anda. Oleh karena itu, langkah pertama yang kami sarankan untuk Perkasa Partner adalah anda harus mengenal kebutuhan anda dengan seksama. Hal ini termasuk untuk kapan anda akan membutuhkan produk besi atau bangunan tersebut, produk besi apa saja yang anda butuhkan, merk, kisaran jumlah, dan budget anda. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi anda untuk lanjut ke langkah berikutnya.
M (Market research):
Setelah anda sudah mengenali kebutuhan anda dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah untuk melakukan market research mengenai produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan anda. Ini juga termasuk mencari tahu tentang harga dari tiap merk yang berbeda, maupun harga dari tiap toko yang berbeda. Hal ini juga bermanfaat supaya anda bisa mengira2 berapa uang yang harus anda siapkan untuk memenuhi kebutuhan anda. Anda bisa mengecek katalog produk besi kami di sini.
Selain itu, kami juga menyarankan Perkasa Partner untuk rajin membaca berita mengenai harga besi terbaru baik dari media lokal maupun internasional. Kebiasaan ini bisa membuat anda tetap up to date dengan kondisi pasar untuk produk besi. Kami juga menyarankan Perkasa Partner untuk sering-sering membaca report dari perusahaan-perusahaan konsultan ternama seperti McKinsey, BCG, Deloitte, dan EY. Hal ini bertujuan untuk mengetahui analisa yang lebih dalam mengenai permintaan pasar, perubahan harga, dan prediksi-prediksi untuk waktu yang akan mendatang agar anda dapat membuat keputusan yang tepat.
S (Summarize):
Setelah anda mengetahui kebutuhan anda, serta kondisi yang sedang ada di pasar, anda bisa menyimpulkan kira-kira produk apa, merk apa, dan jumlah berapa yang cocok dengan kebutuhan anda. Kesimpulan ini bisa langsung anda sampaikan atau konsultasikan dengan tim sales kami untuk mendapatkan penawaran yang terbaik, tercepat, dan terpercaya.
P (Purchase):
Setelah melakukan konsultasi dengan tim sales kami, kami sarankan para Perkasa Partner untu segera melakukan transaksi sebelum harga semakin melejit di waktu yang akan datang.