Apakah Stainless Steel Bisa Berkarat?
Siapa yang tidak kenal dengan stainless steel, satu jenis besi yang paling umum dijumpai dan digunakan dalam berbagai kebutuhan. Jenis baja yang terkenal ini mengandung minimal 10,5% kromium di dalamnya, yang memberikan sifat tahan karat pada logam tersebut. Stainless juga menarik secara estetika, sangat higienis, mudah dirawat, dan sangat tahan lama. Maka dari itu, stainless dapat ditemukan pada benda sehari-hari. Hal ini membuat stainless memiliki peran penting dalam berbagai industri, termasuk energi, transportasi, bangunan, penelitian, kedokteran, makanan, dan logistik. Karena penggunaannya yang serbaguna, apakah stainless steel bisa berkarat? Simak informasi dibawah ini untuk mengetahuinya!
Tren penggunaan stainless steel dalam industri dimulai pada awal abad ke-20 setelah ditemukan oleh Harry Brearley pada tahun 1913. Namun, penggunaan stainless steel secara luas tidak terjadi segera setelah penemuannya, dan baru mulai menyebar setelah Perang Dunia II. Pada masa itu, permintaan akan logam tahan karat meningkat secara signifikan, karena penggunaan stainless steel pada aplikasi militer seperti kapal dan pesawat terbang. Setelah perang, permintaan terus meningkat dan stainless steel mulai digunakan secara luas dalam industri pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif, dan konstruksi.
Hingga saat ini, tren penggunaan stainless steel masih terus berkembang, dengan permintaan terus meningkat untuk berbagai aplikasi industri, termasuk pembuatan peralatan dapur, bangunan, mesin, alat-alat kesehatan, dan banyak lagi.
Kenapa Stainless Steel Tidak Berkarat?
Stainless steel memiliki sifat tahan karat karena mengandung minimal 10,5% kromium di dalamnya. Kromium membentuk lapisan oksida pada permukaan logam yang dapat mencegah oksidasi lebih lanjut, sehingga mencegah pembentukan karat pada permukaan logam stainless steel. Namun, stainless steel dapat berkarat jika terpapar lingkungan yang korosif atau jika terkena kontaminasi dari logam lain yang korosif. Oleh karena itu, perawatan dan pembersihan yang tepat sangat penting untuk menjaga sifat tahan karat dari stainless steel.
Meskipun stainless steel dikenal memiliki ketahanan terhadap karat yang baik, namun pada beberapa kondisi tertentu, stainless steel masih bisa mengalami keroposan. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya paparan lingkungan sekitar seperti :
- Paparan lingkungan asam atau basa yang tinggi, seperti pada industri kimia atau pengolahan makanan, dapat merusak permukaan stainless steel dan mengurangi ketahanannya terhadap korosi.
- Kelembaban yang tinggi dan lingkungan dengan kadar garam yang tinggi, seperti pada daerah pantai, juga dapat menyebabkan terjadinya korosi pada stainless steel.
- Paparan lingkungan dengan suhu yang sangat rendah atau sangat tinggi dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia dari stainless steel dan menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
- Terpapar bahan kimia atau gas beracun yang terkandung dalam lingkungan kerja, seperti gas asam klorida atau ammonia, juga dapat merusak permukaan stainless steel.
- Kontaminasi logam lain, seperti besi atau karbon, dapat terjadi selama proses produksi atau pengolahan stainless steel dan mempengaruhi kualitasnya.
- Untuk mempertahankan kualitas stainless steel, diperlukan perlindungan terhadap faktor-faktor yang dapat merusaknya. Selain itu, pemilihan jenis stainless steel yang sesuai dengan lingkungan kerja juga sangat penting untuk memastikan ketahanannya terhadap korosi dan kerusakan.
Selain itu, beberapa faktor lain seperti perbedaan kualitas atau jenis stainless steel, suhu dan tekanan, finishing serta metode produksi dan pengolahan logam juga dapat mempengaruhi sifat tahan karat dari stainless steel. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih jenis stainless steel yang sesuai dengan aplikasinya dan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja stainless steel tersebut.
Finishing Stainless yang Tahan Karat
Terdapat beberapa jenis finishing atau perlakuan permukaan stainless steel yang dapat meningkatkan sifat tahan karat dari logam tersebut, antara lain:
- Polos atau dengan butir halus (smooth finish): Finishing polos pada permukaan stainless steel dapat mengurangi peluang terjadinya karat karena permukaan yang halus mengurangi area permukaan logam yang dapat teroksidasi.
- Mengkilap (mirror finish): Finishing mengkilap pada permukaan stainless steel dapat membentuk lapisan oksida yang lebih kuat dan padat, sehingga meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
- Brush (brushed finish): Finishing brush pada permukaan stainless steel memberikan tekstur pada permukaan logam, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya karat karena kontak yang kurang langsung dengan lingkungan korosif.
- Electropolishing: Finishing electropolishing adalah teknik yang melibatkan penggunaan arus listrik untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan stainless steel. Metode ini dapat meningkatkan ketahanan terhadap karat dan memperbaiki kekurangan sifat tahan karat pada permukaan logam.
- Lapisan pelindung (protective coating): Lapisan pelindung seperti cat, film, atau pelapis khusus dapat diterapkan pada permukaan stainless steel untuk meningkatkan sifat tahan karat logam dan melindunginya dari lingkungan korosif.
Cara Merawat Stainless Steel
Berikut adalah beberapa tips dalam merawat stainless steel:
- Bersihkan permukaan stainless steel secara teratur dengan menggunakan sabun lembut, air hangat, dan kain lembut.
- Hindari penggunaan pembersih berbasis klorin atau asam sulfat, karena dapat merusak permukaan stainless steel.
- Hindari penggunaan spons atau sikat kasar yang dapat meninggalkan goresan pada permukaan stainless steel.
- Bersihkan noda dan bekas sidik jari dengan menggunakan cairan pembersih khusus untuk stainless steel.
- Jangan biarkan air atau minyak menempel terlalu lama pada permukaan stainless steel, segera bersihkan jika terkena cairan tersebut.
- Jangan gunakan produk yang tidak cocok dengan stainless steel, misalnya produk pengkilap logam atau pewangi ruangan.
- Jika terdapat goresan pada permukaan stainless steel, gunakan produk penghilang goresan khusus untuk stainless steel.’
Bagaimana sudah dapat menentukan jenis stainless steel apa yang akan jadi kebutuhan Anda nanti? Anda bisa membeli material stainless steel berkualitas dengan mengunjungi toko besi terbaik.