5 Fakta Unik Mengenai Jembatan Suramadu
Perkasa Partner yang tinggal atau pernah berkunjung ke Jawa Timur pasti sudah sering mendengar tentang jembatan ikonik yang disebut dengan jembatan Suramadu. Selain menghubungkan dua pulau yang berbeda, jembatan ini juga memilik banyak fakta unik lainnya, lho. Yuk cek artikel ini untuk mengetahui 5 fakta unik mengenai Jembatan Suramadu!
1. Jembatan Terpanjang di Indonesia
Jembatan Suramadu memiliki panjang 5.438 meter dan lebar 30 meter. Hal ini menjadikan Jembatan Suramadu jembatan terpanjang yang ada di Indonesia. Jembatan Suramadu sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama.
Suramadu juga mempunyai lajur khusus bagi pengendara sepeda motor di setiap sisi luar jembatan.
Karena saking panjangnya, jembatan suramadu juga pernah dijadikan tempat untuk acara lari marathon Jawa Pos Fit pada tahun 2016.
2. Tahan Gempa
Jembatan Suramadu juga bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja.
Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu didesain agar memungkinkan kapal-kapal untuk bisa melintas di bawah jembatan. Itulah sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter.
Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi kapal- kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower (pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam 100 meter hingga 105 meter.
“Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak (Sumber: FT Universitas Pattimura)
3. Proyeknya Sempat Tersendat
Hal yang jarang diketahui oleh publik mengenai jembatan ini adalah sebenarnya jJmbatan Suramadu dalam proses pengerjaannya sempat mengalami kendala pendanaan. Terhambatnya pencairan dana menyebabkan pembangunan jembatan ini jadi terhambat pada bulan September 2008. Pemerintah Provinsi Jawa Timur akhirnya menalangi dana pembangunan melalui Bank Jatim sebesar Rp 50 miliar sebelum dana pinjaman dari Bank Exim of China sebesar 68,9 juta dollar AS cair.
Studi pembangunan yang kurang sempurna menyebabkan perkiraan biaya pembangunan juga meleset. Salah satunya adalah tiang pancang jembatan yang awalnya hanya didesain setinggi 45 meter, namun akhirnya bertambah menjadi sekitar 90 meter. Karena itu, dari estimasi awal nilai kontrak sebesar Rp 4,2 triliun, biaya pembangunan akhirnya membengkak hingga Rp 4,5 triliun.
Pembiayaan pembangunan Suramadu 55 persen ditanggung pemerintah, sedangkan 45 persen sisanya pinjaman dari China. Dari total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1 triliun di antaranya harus berutang kepada China.
4. Hanya Butuh Waktu 5 menit untuk Menyebranginya
Walaupun jembatannya terlihat begitu panjang dan besar, namun sebenarnya waktu yang dibutuhkan untuk melintasi jembatan hanya 5 menit loh, bila menggunakan kendaraan bermotor! Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi orang-orang yang harus berpergian dari Surabaya ke Madura ataupun sebaliknya. Jika sebelumnya harus menggunakan feri dan dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang mereka hanya membutuhkan waktu 5 menit menggunakan Suramadu.
5. Kuat 100 Tahun
Seperti yang Perkasa Partner ketahui, salah satu fungsi beton yang paling umum adalah sebagai bahan untuk pembangunan jembatan. Hal ini juga dibuktikan dalam pembangunan Suramadu yang secara keseluruhan menghabiskan sekitar 650.000 ton besi beton dan kurang lebih 50.000 ton besi baja. Oleh karena itu, tidak heran bila dinas pekerjaan umum mengklaim Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun. Jembatan ini juga dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar Inggris yang mencapai 120 tahun. Hebat, ya!
Baca juga: Fungsi Besi Beton, Apa Saja Sih?
Karena berada di tengah lautan, Suramadu juga berpotensi terkendala faktor angin besar yang bisa terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum juga sudah membangun pusat monitoring kondisi cuaca untuk jembatan ini.
“Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara,” ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Jika kecepatan angin bertambah hingga 18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat akan ditutup. Langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengendara.
Bukan cuma kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga telah didesain agar mampu menopang kendaraan sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton. Ternyata proyek jembatan di Indonesia tidak kalah ya, dengan proyek-proyek di luar negeri!
Jadi bagaimana, Perkasa Partner? Sudah lebih paham mengenai Jembatan Suramadu? Bagi Perkasa Partner yang ingin membangun bangunan sekuat Jembatan Suramadu, atau ingin membuat jembatan beton, jangan sungkan untuk menghubungi tim kami ya untuk mendapatkan penawaran besi beton dengan harga terbaik!